Trnyata
ada keinginan tersirat bapak ibu tentang calon sy kelak. Mereka
menginginkan agar sy punya calon yang bisa menghidupkan mesjid dekat
rumah. Mereka sedih melihat kondisi mesjid yang sepi kegiatan karna
pemuda-pemudi yang dulu pernah aktif lambat laun berkurang jumlahnya.
Ada yang pindah karna menikah, ada yang sibuk mengurus jundi-jundinya dan
ada pula yang sangat sibuk dengan amanah dikantor. Tetapi
alhamdulillah kalo untuk urusan donasi, pemuda-pemudi tersebut sangat
dermawan.
Saya pun terus terang tidak bisa meng-handle
semua remaja dan anak-anak dirumah karna rutinitas kantor yang cukup
menyita waktu (alesan aj sih :D). Jadi, untuk mengajar TPA hari
Senin-Kamis sore di cari guru dari luar. Sehingga saya dan teman-teman
hanya menyediakan fasilitas belajar dan mengatur keuangan yang datang
dari pihak masjid dan donatur. Sesekali sih anak-anak tersebut saya
ajarkan pelajaran umum dan maen badminton kalo lagi libur.
Untuk
anak remajanya diadakan mentoring tiap sepekan sekali. Untuk remaja
pria kayanya cuma satu kelompok yang berjalan. (Hehe ngga update.
Mudah-mudahan aja masih berjalan hingga sekarang). Sedangkan untuk
remaja putrinya baru satu kelompok. Itu juga baru mulai lagi setelah off
hampir setahun. (Lagi-lagi karna saya nya yang sok sibuk :D). Mulai
ngaji lagi karna permintaan khusus dari salah satu orang tua mereka.
(Hebat ya orang tua nya). Ada lagi satu kelompok putri yang dulu pernah
saya pegang juga yang masih off hingga sekarang. Tapi Alhamdulillah
beberapa hari lalu salah satu dari mereka minta ngaji lagii. (Insya
Allah kita adain lagi yaa.. Mudah2an Ramadhan ini bisa kita mulai.
Mudah2an sy bisa bagi waktu :D).
Masih
banyak anak-anak dan remaja yang belum pada ngaji. Kalo diajakin
rasanya mereka mau, tapi ya itu terkendala jumlah pengajar. So.. memang
perlu adanya tambahan orang yang bisa berkontribusi. Dan tidak salah
juga jika orangtua saya memiliki keinginan tersebut.